TATA IBADAH MENYAMBUT NATAL WANITA KAUM IBU JEMAAT / WILAYAH TEMA : DAMAI DENGAN ALLAH DAN SESAMA PERSIAPAN (Ibu-ibu sementara bercakap-cakap, sayup-sayup terdengar lagu Penebus Dosa): S1 Ah kiapa lei ini lagu natal, bukang beking hati tambah senang mar lagu-lagu ini malah beking tambah beban S2 Apa yang salah dang, kiapa tu lagu - lagu natal ini beking ibu dian tambah galau….sedih dan sakit hati S1 Kenangan itu susah kita mo lupa, setahun yang lalu, di saat seperti ini suamiku yang aku cintai meninggalkan aku dan anak-anak, demi sekretarisnya, makanya aku paling benci merayakan natal, natal telah mengambil semua kebahagiaanku. natal ini mengobrak abrik semua harapanku. Karena itu, kita nda ta pilih jadi pelsus. Soalnya dorang bilang torang pe keluarga nda maso kriteria S3 Pusing…..pusing, ……so ndak lama torang so mo merayakan natal, mana tu suami ...
Postingan populer dari blog ini
Pengucapan Syukur
Pdt. Treesje J Tombokan, MTh MTPJ dan RHK, 17 – 23 Juli 2016 Mazmur 65 : 1-14 Tema : Bersyukur atas Berkat Tuhan ALASAN PEMILIHAN TEMA : Pengucapan syukur adalah perayaan gerejani yang berkaitan dengan hasil pertanian, peternakan dan usaha lainnya. Perayaan ini memiliki dimensi teologis yaitu sebagai pernyataan syukur kepada Tuhan dan perwujudan keramah tamahan melalui berbagi “berkat dan sukacita” Dimensi sosial-budaya: sebagai kesempatan mempererat kerukunan/persaudaraan; di mana rumah orang Minahasa selalu terbuka bagi mereka yang mau berkunjung (pasiar). Dimensi ekonomi, yaitu menjadi ajang wisata kuliner yang menyajikan cita rasa masakan local serta merangsang pertumbuhan ekonomi atas produk local. Sayangnya, perayaan ini telah bergeser dari akar budaya gerejani. Dari ucapan syukur atas panen atau berkat Tuhan menjadi “tradisi” yang mengutamakan “pengecapan”. Orang Kristen tidak lagi bekerja keras mengusahakan laha...
Khotbah Malam Akhir Tahun 31 Desember 2016 Pembacaan Alkitab : Mazmur 106 : 1 – 12 Tema : Kasih Setia Tuhan di sepanjang kehidupan Syaloom, Ibarat mengadakan suatu perjalanan maka hari ini kita telah tiba pada akhir dari satu perjalanan di tahun 2016. Selama tiga ratus enam puluh lima hari telah kita lalui dengan berbagai macam warna kehidupan, ada yang manis, yang menggembirakan, ada keberhasilan dan kesuksesan, tetapi ada juga yang pahit, yang tidak menyenangkan karena kegagalan kehidupan. Kendati demikian, di penghujung tahun ini semua hal telah terlewati bukan karena kemampuan kita semata-mata tetapi justru oleh Kasih setia Tuhan (Ibr = checed, kheh'-sed) yang telah menopang dan menyertai kita di sepanjang perjalanan hidup ini. Momen akhir tahun ini, mari kita jadikan suatu kesempatan untuk mengevaluasi diri dengan melihat ke belakang (retrospeksi) hari-hari yang telah kita lalui. Bagaikan berada di necara timbang kehidupan, kita boleh mengukur dan menilai; manakah timban...
Komentar
Posting Komentar